Diposkan oleh: Dhamaranthy Herdiani Marethania
“Tuk.tuk.tuk” pintu kamar bersuara dengan berirama.
“makan malamnya sudah siap nona ” seru Rio yang merupakan
pengawal Papury.
Itu sudah biasa dilakukan oleh Rio tepat ketika jam
menunjukan angka tujuh. Rio memang sudah lama bekerja di rumah Papuri, sekitar
sepuluh tahun yang lalu bahkan umurnyapun lebih muda dari papury, hari-harinya
dihabiskan hanya untuk bermain bersama papury. Kadang Rio selalu narsis sendiri dengan mengatakan
kalo dirinya itu tampan, tapi memang iya sih, banyak sekali perempuan yang
tertarik sama dia.
“nona papury, ayo kita turun ke bawah untuk makan malam”
sapa Rio.
“nanti saja yo , aku lagi males nih ” jawab papury akrab.
“kalo begitu, saya tunggu dibawah ya non .” ucap Rio.
“iya .. iya .., sudah sana!” tegas papury.
***
Pagi harinya, seperti biasa Papury, Rio , dan Bi Sum sarapan bersama di ruang
makan yang ada disebelah kiri dapur yang biasa digunakan Bi Sum memasak. Itu selalu dilakukan oleh
Papury, karena ia menganggap mereka semua adalah keluarga. Maklum, sepeninggal
ayah dan ibunya karena meninggal dunia, Papury di titipkan kepada Bi Sum dan
Rio yang merupakan anak Bi Sum.
“waktunya berangkat kuliah nona ..” teriak Rio dari
lantai bawah sembari mengeluarkan mobil Inova berwarna biru.
“iya , tunggu sebentar” jawab Papury dengan tergesa-gesa
pergi keluar rumah.
“buk” suara pintu mobil ditutup oleh papury, yang menandakan dia berangkat
kuliah dengan Rio. Dan diperjalanan ..
“Nona, kalau boleh saya tau, bagaimana hubungan nona
dengan Khrisna sekarang ?” tanya Rio.
“nona, nona, nona.., sudah berapa kali aku bilang, kamu
ga usah manggil aku nona. Papury saja sudah cukup!” Papury menasehati.
“mma..maaf nona. eh, maksud saya Papury”
“soal hubunganku dengan Khrisna , ya.. begitulah, emang
ngapain nanya-nanya? ngomong-ngomong kamu gimana, udah dapet cewe belum?” tanya
papury mengalihkan pembicaraan.
“sebenarnya sih aku sekarang lagi jatuh cinta nih Pap,
sama seorang wanita yang sangat lembut, cantik, dan anggun. Kalau kamu tahu,
dia itu teman waktu aku kecil loh” curhat Rio.
“waduhh, temanku sekarang sedang kasmaran nih.. cie,cie..
sama siapa sih?” Sorak Papury gembira.
***
Tanpa terasa mereka sampai juga di kampus. Kamu tahu?
Mereka sekampus. Karena kebaikan Papury, Rio dibiayai hingga sampai sekarang, bahkan
mereka mengambil jurusan yang sama. Di tempat kuliah, Papury tidak mempunyai
teman satupun kecuali Rio dan Khrisna.
“hai sayang..” sapa Khrisna yang duduk tepat dibelakang
Papury.
“hai..” singkat papury seadanya. Karena memang beberapa
waktu ini Papury sedang mempunyai masalah dengan Khrisna.
“kok jawabnya gitu sih, kamu gak kangen sama aku ya ?”
seru Khrisna sambil mencolek dagu Papury.
Rio yang merasa risih terhadap kelakuan Khrisna, langsung
memberikan sentakan dengan nada tinggi, Papurypun merasa heran karena tidak
biasanya Rio bertindak seperti itu kepada Khrisna. Padahal sering sekali
Khrisna melakukan itu, tapi baru sekarang Rio bertindak. Waktu kuliahpun telah
usai, seperti hari-hari sebelumnya, Papury tidak pulang bersama Rio melainkan
dengan pacarnya, Krisna. Papury selalu pergi
jalan dulu dengan Khrisna. Tapi,
berbeda dengan sekarang, wajah Papury terlihat tidak bergairah . “aku bingung”
itulah yang terus ada dipikiran Rio.
***
“Malam .. ” sapa Papury yang baru datang setelah seharian
pergi dengan Khrisna.
“Malam.. Pap, kok muka kamu pucat begitu sih Pap?” tanya
Rio.
“udahlah yo, aku mau ke kamar dulu” Papury menjawab
dengan nada memalas.
“Tunggu Pap, aku gak bisa ngeliat kamu seperti itu terus!
untuk apa aku terus bertahan disini kalo kamu tetap seperti itu, seharian aku
diam disini nunggu kamu. Aku khawatir Pap. Ayo ikut aku! ” ucap Rio dengan nada
marah sambil menarik tangan Papury berjalan menuju taman didekat kolam renang.
“sekarang ceritakan semuanya, apa yang denganmu?” Tanya
Rio sambil memegang tangan Papury yang terasa dingin.
“a.. aku, putus dengan Khrisna. Dia telah menduakanku Yo,
semuanya itu menyakitkan. Padahal hubungan kita sudah dua tahun” jawab Papury
dengan tiba-tiba memeluk Rio.
“apa? Kenapa dia sampai bisa menduakan kamu. Sudahlah,
jangan kamu fikirkan. Kamu harus tegar, buat apa kamu menangis hanya untuk
laki-laki seperti dia ” Rio menasehati.
“tapi Yo .. a..ku” sahut Papury ragu.
“kamu harus tegar seperti perempuan yang aku suka, yang
aku ceritakan tadi. Dia begitu sabar dalam segala hal. Ketika dia tersenyum,
wajahnya terlihat cantik sekali. Aku sangat sayang kepadanya”
“dia siapa Yo, aku ingin tahu. Beruntung sekali ya dia, disukai laki-laki yang sangat
perhatian. Andai aku bisa jadi seperti dia ya Yo”
“ssst.. sudah, lebih baik kamu sekarang tidur dan mimpi
yang indah ok” ajak Rio dengan membawa Papury ke kamarnya.
“aku bingung,
kenapa Rio tiba-tiba perhatian kepadaku, apa ini.. dan aku sangat penasaran
cewek yang disukai Rio itu, andai cewek itu aku.. ah, sudahlah itu tidak
mungkin ” fikir Papury dalam hati.
***
Pagi hari, Rio dan Papury tidak pergi ke Kampus.
Melainkan Rio mengajak Papury ke danau malaikat,
yaitu danau ketika Papury kecil dan Rio kecil bermain sepanjang harinya. Di
danau, Rio mengajak Papury bermain sampan. Dan itu merupakan permainan yang
sering mereka lakukan ketika kecil.
“Pap .. memang kamu mau jadi perempuan yang kemarin aku ceritakan?” ucap
Rio tiba-tiba.
“gak mau ah, soalnya kamu itu terlalu baik sama cewek,
takutnya aku bukan cewek yang tepat untuk kamu. Mungkin cewek yang kamu suka
itu lebih tepat buat kamu” jawab Papury tidak begitu serius karena terfokus
dengan dayung di sampannya.
“aku serius pap, kamu itu adalah dia. Aku suka kamu Pap”
jujur Rio.
“apa , jangan bercanda deh. Gak lucu tau. Lagian kamu itu
kan aku anggap kakaku sendiri tau, yaaa.. meskipun umur kamu lebih muda dari
umurku” tutur Papury.
“tapi aku mau lebih dari sekedar kaka Pap..” sentak Rio.
Papury langsung terdiam dan menghentikan laju sampannya “ya tuhan, apa yang harus aku lakukan,
sebenarnya aku cinta dia. Tapi aku takut suatu hari nanti hubungan kita
berakhir dan kita tidak bisa seakrab seperti sekarang ini, bagaimana ini
tuhan..” Papury bergumam di
dalam hatinya.
“maaf Yo, aku gak bisa. Itu gak mungkin” jawab Papury.
“kenapa Pap? apa karena aku cuman pengawalmu dan bukan
pangeranmu? memang sebenarnya aku udah nungguin kamu putus dengan Khrisna,
karena sudah dari dulu aku suka kamu Pap”
“bukan itu yo, aku sebenarnya udah balikan lagi sama
Khrisna, maafkan aku Yo..” jawab Papuri dengan membalikan sampannya ke daratan
dan meninggalkan Rio.
“aku terpaksa
berbohong Yo, karena itu mungkin yang terbaik. Maafkan aku yo.. sebenarnya aku
juga suka dan sayang sama kamu. Tapi aku gak mau nanti sikap kamu itu berubah,
aku ingin perhatianmu itu tetap seperti ini kepadaku. Bukan untuk orang lain..” , itulah yang
selalu diinginkan Papury kepada Rio, karena tidak ada lagi orang lain yang dekat
dengannya selain Rio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar