Hallo :)

welcome to my virtual world

Senin, 04 Maret 2013

Inikah yang Kau Sebut dengan Cinta?

Diposkan oleh: Dhamaranthy H M 22:50

“Cinta itu menyenangkan, cinta itu membuat bahagia, cinta itu menyedihkan, dan cinta itu menumbuhkan rasa benci. Hanya itu.. itu yang aku ketahui, aku tidak mengerti.”

Dulu kamu datang dengan tiba-tiba , mengenalkan sosokmu secara perlahan sehingga kamu tidak begitu asing didalam hari-hariku, hari yang terbiasa sunyi dan sepi. 

Seiring berjalannya waktu, kau warnai semua kertas kehidupanku dengan tinta kebahagiaan atau bahkan sedikit tinta kesedihan. Aku pernah mendengar “Aku mencintaimu setulusnya, seutuhnya. Aku mencintaimu sampai mati. Aku mencintaimu apa adanya, dan aku besungguh-sungguh dalam mencintaimu” apakah aku percaya? Ya! Aku mempercayainya. Ketika itu aku bertindak layaknya menjadi sosok wanita yang paling bahagia, wanita yang tumbuh dengan kesempurnaan cinta, tanpa berfikir bahwa semuanya itu hanyalah sepintas ungkapan yang mungkin suatu saat akan teringkari. 

Waktu terus berjalan, aku tidak bisa menghindari rasa jenuh, rasa yang sesungguhnya tidak ingin aku perlihatkan kepadamu, tidak seperti caramu yang selalu menunjukan kejenuhan itu dengan hati kasar dan tiba-tiba bertindak acuh. 

Tiba saatnya sesuatu yang menakutkan itu terjadi, saat dimana kita mencoba berjalan dengan satu kaki tanpa ada bantuan kaki lain yang terbiasa hadir untuk mendukung segala tujuan hidup. Kamu menginginkannya disaat aku merasa begitu menyayangimu. Jujur aku belum siap, aku tidak bisa dengan cepat menerima itu semua. Kamu memaksaku berbohong, berbohong untuk berpura-pura tegar dengan segala keputusanmu.

Tapi inilah kenyataan, aku harus membiasakan diri  dengan tokoh kamu yang sekarang menjadi masa laluku, kamu membuatku terbang dan kamu juga yang menjadi alasan air mataku jatuh. Yang aku rasakan adalah kesakitan. Apakah ini sudah terencana dan merupakan bagian dari yang kamu ajarkan kepadaku tentang apa itu cinta? jika iya, sial sekali aku termasuk kedalam orang-orang yang merasakan kejamnya apa yang kamu sebut dengan cinta.  

Lalu, mengapa kamu terlihat biasa saja dengan keputusan itu? Tidakkah kamu melihat berapa banyak air mata yang telah aku sia-siakan hanya sekedar untuk menangisi keputusanmu yang kamu anggap biasa itu? Apakah kamu tidak tau apa itu sakit? Atau kamu berpura-pura tidak mengetahuinya? Haruskah aku yang sekarang mengajarimu apa itu rasa sakit?

Penyesalan itu pasti hadir, mengapa aku memilihmu untuk mengajariku tentang arti cinta jika akhirnya kamu jugalah orang yang ajariku tentang air mata kesakitan? Mengapa tidak orang lain? dan mengapa dengan bodohnya aku mempercayai semua ucapanmu? Itulah yang aku rasakan, menjadi seorang wanita yang belum siap merasakan arti kehilangan.

Tapi tak perlu kamu khawatirkan lagi, aku akan terus berusaha untuk menjadi wanita yang kuat. Karena bagaimanapun aku harus bertanggung jawab, aku ingin mengenal cinta dan aku harus siap dengan segala resikonya, termasuk seperti ini, kamu sakiti. 

Begitu banyak kesan yang  telah kau titipkan dalam kehidupanku, kehidupan masa lalu. Meskipun  adakalanya disaat sepi datang aku ingin kembali ke masa lalu, ketika cinta hadir pada sosok aku dan kamu, yang kemudian menjadi cinta.

Terimakasih kamu memberikanku kesempatan hadir dalam kasih sayangmu, kamu mengajariku sebagian kecil arti cinta. Dengan begitu aku tidak akan bertindak bodoh untuk mengulangi kesalahanku lagi. kesakitan ini telah mendewasakanku. 

Yang telah kau ajarkan… Cinta itu menyenangkan, cinta itu membuat bahagia, cinta itu menyedihkan, dan cinta itu menumbuhkan rasa benci. Hanya itu.. itu yang aku ketahui, aku tidak mengerti. Tidak berhatikah kamu mengajarkan cinta yang kejam kepadaku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar