Diposkan
oleh: Dhamaranthy H M 11:50
“Jika suatu
hari kamu mengingatku, lihatlah aku yang selalu ada dibelakangmu dan
kembalilah, aku akan selalu disini, MENUNGGUMU.”
Hai cinta pertama! Terimakasih sudah menemani aku
selama satu tahun ini, mungkin lebih. Senang bertemu denganmu, bisa mengenalmu,
bahkan bisa menjadi pacarmu.
Hai anak kembar!
Anak ke tiga dari empat bersaudara. Parasmu sangat rupawan, sama seperti
tingkahmu yang selalu menyenangkan. Kekonyolanmu, kejailanmu, dan candaanmu memaksaku
untuk selalu jujur bahwa aku sangat merasa nyaman berada didekatmu.
Kamu,
seseorang yang selalu mengisi hari-hariku.
Kamu, seperti
kakak yang selalu ada melindungiku.
Kamu, layaknya
adik yang selalu bertengkar denganku tapi kadang kala bercanda tawa membuatku
terus bahagia.
Kamu, alasan
untuk aku berbagi cerita dengan teman-temanku.
Kamu, membuat
aku menyombongkan diri dengan kenangan-kenangan ketika kamu dan aku bertemu.
Kamu, kadang
memaksaku untuk mengakui bahwa aku cemburu dengan siapa saja yang berada
didekatmu.
Kamu, selalu
membuatku sadar bahwa aku sangat beruntung memilikimu.
Kamu..
mengenalkanku apa itu CINTA, apa itu KASIH SAYANG, apa itu RASA MEMILIKI, apa
itu PERTENGKARAN, apa itu BENCI, apa itu MARAH, apa itu MENYESAL, apa itu MAAF,
dan apa itu PENGORBANAN!
Terimakasih
atas semua yang telah kamu lakukan untukku, perjuanganmu dalam menahan rasa
rindu yang terhalang oleh jarak itu sangat berarti untukku. Perjuanganmu dalam
mempertahankan hubungan, sangat aku hargai. Meskipun kadang kala kamu tidak
dewasa, aku memakluminya.
Mungkin, banyak
sekali wanita didekatmu yang lebih menyenangkan, yang bisa membuatmu tidak
cepat merasakan kejenuhan dalam suatu hubungan, tidak seperti aku yang sangat
jauh keberadaannya denganmu. Kita terpisah, terpisahkan oleh jarak. Betapa
irinya aku tidak bisa seperti mereka, memantau kamu dari jarak dekat, bergaul
akrab dengan teman-temanmu, bahkan mungkin tidak pernah kamu acuhkan seperti
pesan singkatku yang sering membuatmu bosan. Tapi, aku percaya dengan
keyakinanku, bahwa mereka belum tentu bisa membuatmu merasa bahagia, rasa
sayang mereka tidak akan bisa melebihi rasa sayangku kepadamu.
Senang sekali
ketika aku mengirim kabar kepadamu, mengingatkanmu waktu shalat, mengingatkanmu
waktu makan, menanyakanmu tentang pengalamanmu setiap hari, mendengarkan
ceritamu, sampai menyemangatimu untuk mengerjakan tugas-tugasmu. Itu semua
adalah sebagian kecil dari bentuk perhatianku untuk kamu.
Mungkin
karena rasa jenuh itu kamu menjadi seakan biasa saja dengan apa yang telah aku
lakukan. Ketahuilah, aku begitu karena aku menyayangimu. Aku tidak peduli
dengan rasa lelah, rasa lelah yang kadang membuatku selalu ingin menangis.
Kini aku tersadar,
aku ingin membiarkanmu bebas, terbang untuk meraih apa yang menjadi tujuanmu selama
ini, aku tidak ingin mengganggumu dengan bayanganku. Raihlah cita-citamu, aku
akan selalu memasukkan namamu dalam setiap doaku kepada Tuhan. Aku salut
terhadapmu. Aku sangat menyayangimu, rasa sayang itu tidak mudah hilang begitu
saja. Menyesal tidak bisa berada disisimu untuk meyemangatimu. Jika suatu hari
kamu mengingatku, lihatlah aku yang selalu ada dibelakangmu dan kembalilah, aku
akan selalu disini, MENUNGGUMU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar